INTERNET DAN ISP
INTERNET DAN ISP
1.
Pengiriman
Informasi Melalui Internet
Sebelum
bisa dipakai atau dimanfaatkan oleh penggunanya data yang terkirim dari satu
perangkat komputer, baik itu komputer Personal atau PC, server, smartphone dan
tablet, ke perangkat komputer lainnya akan melewati serangkain proses yang
cukup rumit agar bisa sampai atau digunakan oleh si user. Proses sebuah data
bisa terkirim memang tidak pernah bisa dilihat atau diamati secara langsung,
semuanya berjalan tanpa terlihat oleh penggunanya.
Dalam
dunia networking, proses-proses yang terjadi sebelum data terkirim melalui
media pengirim, dilakukan secara bertahap mulai dari application layer ( layer
7 ) OSI layer sampai ke lapisan atau physical layer. Setelah itu selesai barulah terkirim melalui media fisik
seperti kabel dan diterima oleh komputer tujuan dan diproses ulang mulai dari
lapisan physical sampai ke lapisan aplikasi sehingga bisa sampai ke
penggunanya.

Proses encapsulation terjadi pada komputer pengirim dan ketika sampai pada komputer penerima data yang diterima tersebut dibuka kembali dan diteruskan dari layer 1 sampai layer 7, proses ini dikenal sebagai decapsulation.
Gambar
1.1 Proses Encapsulation dan Decapsulation
1)
Proses
Encapsulation
a.
Proses Encapsulation ini hanya
terjadi pada perangkat atau komputer pengirim.
c.
Proses
Encapsulation dimulai dari layer
aplikasi
Informasi
yang inputkan oleh user dikonversi menjadi data yang akan ditransmisikan
melalui network atau jaringan. Secara teknis pengguna komputer berkomunikasi
melalui Application Processes Interfaces atau API, API bertugas menghubungkan
aplikasi yang digunakan dengan sistem operasi yang berjalan pada
komputer.
Application layer bertugas untuk
menentukan ketersediaan dari komponen yang diperlukan untuk melakukan
komunikasi, mulai dari kesiapan koneksi sampai aturan-aturan terkait.
d.
Data diformat pada layer presentasi
Pada layer aplikasi, informasi dari user
sudah dikonversi menjadi data. Kemudian pada Presentation Layer, data tersebut
akan diformat menjadi bentuk yang umum agar bisa dipakai. Presentation layer
menjadikan data yang dikirim nanti bisa dibaca dan diproses pada aplication
layer yang ada pada komputer tujuan atau penerima.
e.
Pengelompokan pada Session Layer
Setelah
data sudah diformat sedemikian rupa maka tahap berikutnya adalah dimulainya
proses transfer data. Sebelum proses transfer dilakukan maka masing-masing sesi
atau proses transfer harus ditandai agar tidak membingungkan satu sama lain.
Session layer bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan komunikasi antara
sumber dan tujuan dengan mengatur dialog antara keduanya dan mengatur bagaimana
agar tidak terjadi tumpang tindih antara proses pada data yang satu dengan data
yang lain. Ada tiga cara yang dipakai oleh session layer untuk menjaga
tiap-tiap sesi, yaitu simplex, half duplex dan full duplex.
f.
Pemecahan data pada Transport Layer
Proses selanjutnya adalah data yang
sudah diformat dan diatur agar tidak tercampur dengan data aplikasi lainnya
dipecah-pecah menjadi yang namanya segment. Tahap ini dilakukan oleh Transport
layer atau layer 4 OSI layer. Pada segment, data
diatur sedemikian rupa agar tidak sampai hilang dijalan tanpa diketahui bagian
mana yang hilang, dengan menggunakan semacan aturan atau protocol, data yang
hilang bisa dikirimkan kembali. Protokol yang terdapat pada Transport
layer yaitu TCP dan UDP
g.
Pada Layer Network, Segment diubah
menjadi Packet
Setelah
dipecah-pecah menjadi segment maka selanjutnya tiap-tiap segment diubah lagi
menjadi yang namanya packet. Packet berisikan segment dan alamat pengirim dan
penerima, alamat tersebut sifatnya logis yang dikenal sebagai Internet Protocol address atau IP address. Tugas ini dibebankan kepada Network layer.
h.
Packet diubah menjadi Frame pada
Data Link Layer
Setelah
packet jadi, kemudian packet diubah lagi menjadi frame. Frame berisikan packet dan alamat fisik atau mac address dari sumber dan tujuan dari data tersebut.
Tugas ini adalah dibebankan kepada Data Link layer. Alamat fisik atau mac address yang ada dalam frame hanya
dipakai untuk komunikasi antara perangkat komputer yang berada pada LAN yang
sama.
i.
Pengiriman melalui media transmisi
kabel atau sinyal wireless
Setelah frame terbentuk maka langkah terakhir adalah
frame harus diubah menjadi bit atau byte sehingga bisa terkirim melalui media
fisik seperti kabel dan wireless. Bit atau byte dikirim melalui media fisik
berupa kode atau sinyal electric berupa dua buah keadaan atau informasi yaitu 0
dan 1. Proses perubahan data yang berbentuk frame menjadi bit
terjadi pada layer 2 dari OSI layer sedangkan tugas layer 1 adalah untuk
mengirim dan menerima bit. Proses kirim dan terima bit biasanya terjadi pada
NIC atau network interface card dari perangkat komputer dan perangkat jaringan.
Setelah proses
pengiriman data pada komputer pengirim selesai, data tersebut masih belum bisa
dimanfaatkan. Karena pada komputer penerima juga masih ada proses penerimaan.
Inilah proses yang terjadi pada komputer penerima.
2)
Proses
Decapsulation
a.
Decapsulation terjadi hanya pada
sisi komputer tujuan yang menerima data
b.
Decapsulation
dimulai dari layer 1 dari OSI layer sampai ke layer terakhir, layer aplikasi
yang merupakan interface dari aplikasi yang digunakan oleh USER
c.
Proses pada Physical Layer komputer
penerima
Melalui
NIC, komputer penerima menerima sebuah data dalam bentuk bit atau byte. Network
card yang termasuk bagian dari layer 1 kemudian memprosesnya.
d.
Bit dan byte lalu diubah menjadi
frame pada layer kedua
Berlanjut ke layer 2 Osi Layer. Kemudian
data dalam bentuk bit atau byte tersebut diubah menjadi frame, karena bekerja
pada layer data link. Frame tersebut segera dicek apakah alamat fisik atau mac
address tujuan yang tertera di dalam frame tersebut sudah sesuai dengan alamat
mac address dari komputer tersebut. maka proses selanjutnya adalah melepas bagian-bagian dari frame dan tinggal
menyisakan packet.
e.
Pada Network Layer
Alamat yang tertera pada packet tersebut
akan dicek oleh sistem yang mengurusi Layer ketiga OSI Layer apakah sudah
sesuai atau belum. Jika sudah sesuai, maka akan dilanjutkan ke proses
berikutnya yaitu melepaskan bagian-bagian yang berhubungan dengan layer 3 OSI
Layer, sehingga hanya menyisakan segment atau yang terkait dengan layer 4 saja.
f.
Proses Pada Transport Layer
Pada
Layer Transport ini segment akan dicek protocol-protocol apa saja yang dipakai.
Setelah itu segment diproses seseuai dengan protocol yang dipakai.
Segment-segment yang diterima lalu disatukan kembali sesuai dengan urutannya
sehingga menjadi sebuah informasi data yang utuh seperti pada awal proses
encapsulation.
g.
Layer 5 dari OSI layer
Session
layer kemudian bertugas mengatur sesi selama proses transfer terjadi sehingga
tidak terjadi tumpah tindih dan kesalahan.
h.
Pada Presentation Layer
Data
yang ada kemudian dicek formatnya oleh bagian yang terkait dengan presentation
layer pada OSI layer. Tujuan penformatan ini adalah agar layer aplikasi dari
komputer penerima dapat memahami isi dari data tersebut.
i.
Sampai pada Layer Aplikasi
Hingga
sampai pada proses yang terakhir yaitu menyediakan data tersebut kepada
aplikasi yang pas dan tepat untuk memproses data tersebut agar bisa sampai atau
diterima oleh pengguna atau user.
2.
Peralatan
Pada Pusat Operasi Jaringan
Peralatan
yang dibutuhkan dalam suatu jaringan sangat tergantug dengan konfigurasi yang
digunakan untuk menyusun sebuah jaringan, media transmisi data, serta besar
kecilnya jangkauan jaringan. Secara umum suatu jaringan dapat terdiri dari
beberapa perangkat keras seperti berikut:
1)
Server
Server
merupakan hati suatu jaringan. Biasanya server adalah komputer dengan kecepatan
tinggi dengan kapsitas memori (RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan
dengan kartu jaringan yang cepat (Fast Network Interface). Peralatan yang
digunakan sebagai server biasanya dipilih peralatan yang memiliki kualitas yang
tinggi, sehingga server mampu beroperasi terus menerus tanpa henti untuk
melayani permintaan. Sistem operasi jaringan juga dipilih untuk bekerja pada
komputer tersebut, bersama perangkat lunak aplikasi dan file data yang
diperlukan. Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa
jenis, seperti: server aplikasi (application server), server data (data server)
maupun server proxy (proxy server).
2)
Workstation
Work
station merupakan komputer standar yang konfigurasi menggunakan kartu jaringan,
perangkat lunak jaringan dan kabel-kabel yang diperlukan. Beberapa workstation
tidak membutuhkan simpanan lokal seperti floppy disk atau hardisk. Hal ini
disebabkan karena semua file kerja dapat disimpan pada server.
3)
NIC
NIC
merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara jaringan
dengan komputer workstation atau jaringan dengan komputer server. Kebanyakan
NIC merupakan peralatan unternal yang dipasangkan pada slot ekspansi dalam
komputer baik slot ekspansi ISA maupun slot ekspansi PCI.
4)
Hub
Hub adalah alat yang menyediakan titik
pusat hubungan untuk kabel dari workstation, server dan peralatan jaringan yang
lain. Hub merupakan pusat koneksi semua node jaringan. Semua peralatan jaringan
dihubungkan satu dengan yang lainnya melaui hub. Hub bertindak sebagai titik
pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta pengembangan jaringan.
5)
Switch
Switch
adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta
menyediakan filter paket antar LAN. Switch adalah peralatan multi port, masing
masing mendukung satu workstation, jaringan Ethernet atau jaringan Token Ring.
Meskipun terhubung dengan jaringan yang berbeda pada masing masing port, switch
dapat memindahkan paket data antar jaringan apabila diperlukan. Dalam hal ini
switch berlaku seperti bridge multi port yang sangat cepat. Switch digunkan
untuk meningkatkan kinerja jaringan suatu organisasi dengan cara pembagian
jaringan yang besar dalam beberapa jaringan yang lebih kecil, tetapi masih
menyediakan interkoneksi yang memadai antar jaringan. Switch meningkatkan
kinerja jaringan dengan cara menyediakan dedicated bandwidth pada masing masing
port, tanpa mengganti peralatan yang ada, switch juga dapat mendukung banyak
transmisi secara serentak.
6)
WAP
WAP
adalah peralatan yang berfungsi sebagai pusat kominikasi data dalam jaringan
WLAN (Wireless LAN). Dalam mode operasi yang umum digunakan (Infrastrucrure
mode), semua server wireless berkomunikasi dengan workstation atau dengan
server lain melalui WAP. Dalam pengoperasian WAP berfungsi seperti switch atau
hub pada jaringan yang menggunakan media transmisi kabel. Dalam jaringan WLAn
juga dimungkinkan untuk melakukan hubungan antar peralatan tanpa melaui WAP
asalkan kartu WLAN pada masing masing peralatan dikonfigurasi menggunakan mode
ad-hoc.
7)
Bridge
Brigde
adalah alat yang berfungsi membagi sebuah jaringan besar menjadi dua jaringan
yang lebih kecil, sehingga menjadi jaringan yang lebih efisien. Bridge dapat
memonitor lalu lintas informasi pada kedua jaringan sedemikian, sehingga paket
informasi dapat dilewatkan pada lokasi yang benar. Bridge dapat memeriksa pesan
dari kedua jaringan dan jika perlu memancarkannya (broadcast) ke jaringan yang
lain.
8)
Repeater
Repeater
adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya.
Repeater melakukan penguatan dengan cara memperbaiki secara elektrik isyarat
yang diterima yang terpisah atau menjadi satu dengan konsentrator. Repeater
digunakan apabila jarak tempuh isyarat yang melalui kabel melebihi jarak tempuh
standar kabel yang digunakan.
9)
Router
Router
adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah informasi dari suatu jaringan ke
jaringan yang lain. Router akan memilih jalur terbaik untuk melewatkan suatu
pesan berdasarkan pada alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan
lalu lintas data untuk mencegah terhadinya colision dan cukup pintar untuk
mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu lintas sepanjang jalur utama dan jalur alternative
3.
Konektor
dan Kabel
·
KABEL
1)
Kabel
Coaxial
Kabel Coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Gambar 2.1 Tabel Tipe Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari :
· Sebuah konduktor tembaga
· Lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
· Sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial :
Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu:
- Coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital.
- Coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
· adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
· merupakan kabel “original” Ethernet.
· tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
2)
Kabel Twisted Pair
Gambar 3.1 Kabel UTP
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTPterdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Gambar 3.2 Tabel Category UTP
Shielded Twisted Pair
Gambar 3.3 Kabel STP
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
“Shielded twisted pair” juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Gambar
3.4 Kabel Coaxial
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
·
KONEKTOR
1)
Konektor
Pada Kabel Coaxial
Konektor yang digunakan bersama kabel
koaksial adalah konektor Bayonet Neil Concelman (BNC). Adapter-adapter dengan tipe
berbeda tersedia untuk konektor BNC, termasuk konektorT, konektor barrel, dan
terminator. Konektor pada kabel merupakan titik terlemah di jaringan:
1.
BNC RG59
Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG59. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
2.
BNC RG6
Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk kabel CCTV jenis RG6. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk menyambung kabel dari BNC RG6 BNC RG6 yang akan dihubungkan ke Monitor, TV, dan DVR. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
4.
BNC-RCA
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke TV. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan dihubungkan ke Monitor atau ke TV. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya
2)
Konektor
Pada Kabel Twisted Pair
1.
RJ45
Konektor RJ45 adalah konektor yang biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Harga konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini populer5 di kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening an terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti (sekali pakai).
Konektor RJ45 adalah konektor yang biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah port RJ45.
Harga konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini populer5 di kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening an terdapat 8 pin tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara pemasangannya cukup mudah, yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45, namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti (sekali pakai).
2.
RJ11
RJ 11 adalah konektor yang dipergunakan dalam jaringan telepon. Konektor ini biasanya disandingkan dengan kabel STP.
RJ 11 adalah konektor yang dipergunakan dalam jaringan telepon. Konektor ini biasanya disandingkan dengan kabel STP.
3)
Konektor
Pada Kabel Fiber Optic
a) Konektor
FC : digunakan untuk jenis kabel single mode dengan akurasi yang tinggi untuk
menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver.
b) Konektor SC : digunakan dalam jenis kabel
single mode dan bisa dilepas pasang. . Konektor SC,bentuknya persegi dan lebih
mudah dihubungkan ke area yang ditentukan
c) Konektor
ST : bentuknya seperti bayonet berkunci dan hampir mirip dengan konektor BNC.
Umum digunakan pada jenis kabel single mode maupun multi mode. Konektor ini
paling umum dan yang sering digunakan bersama kabel fiber optik. berbentuk
batang, mirip dengan konektor BNC
d) Konektor
Biconic : jenis konektor yang pertama kali muncul dalam komunikasi fiber optik
dan jenis ini sekarang sudah sangat jarang digunakan.
e) Konektor D4 : jenis komputer ini hampir mirip
dengan konektor FC, hanya berbeda ukurannya. Perbedaannya sekitar 2 mm pada
bagian ferrule-nya.
f) Konektor SMA : jenis konektor ini lebih dahulu
muncul dari konektor ST yang sama-sama mempunyai penutup dan pelindung.
g) Konektor yang baru saat ini lebih popular
adalah konektor MT-RJ. Konektor MT-RJ menggunakan model plastik seperti yang
digunakan konektor RJ-45, yang memudahkan untuk dipasang. Dua kabel fiber
terhubung ke dalam satu konektor, sama dengan konsep konektor SC.
h) Beberapa
jenis konektor lain yang biasanya digunakan dalam jaringan adalah Konektor
FDDI, Konektor LC, Konektor MT Array.
4.
Kabel
Pasangan Terjalin (Twisted Pair)
1) Unshield twisted-pair (UTP)
Gambar 4.1 Kabel UTP
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah
jenis Kabel Jaringan yang menggunakan bahan dasar Tembaga, yang tidak
dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel
yang paling umum yang sering digunakan di dalam Jaringan lokal (LAN),
karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya
relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi
kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded
Twister-pair(STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi
elektromagnetik.
Tipe kategori Kabel UTP
/ Unshielded Twisted Pair :
·
Kategori 1 : Untuk
koneksi suara / sambungan telepon/telpon
·
Kategori 2 : Untuk
protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
·
Kategori 3 : Untuk
protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
·
Kategori 4 : Untuk
protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
·
Kategori 5 : Untuk
protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps
Ciri - ciri
·
Tegangan Kabel 150 ohm
·
Speed dan Throughput 0 -
100 Mbps
·
Panjang maksimal
pemakaian kabel 100 Meter
·
Biaya Relatif mahal
·
Perlindungan terinfeksi
tidak ada
·
Soket RJ-45 (RJ =
Registered Jack)
·
Biaya murah
·
Instalasi Mudah
2)
Shielded Twisted Pair ( STP )
Gambar 4.2 Kabel STP
Shielded twisted pair”
adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi.
Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Dilihat
dari namanya Shielded Twisted Pair, kabel networking tipe ini terdiri dari
4 pasang dawai kabel yang masing-masing pasang dipelintir. Kabel STP
mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
STP yang diperuntukkan bagi instalasi jaringan ethernet memiliki
resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa
perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel STP memiliki
kelebihan dan kekurangan persis samadengan kabel UTP, memiliki satu hal
keunggulan yakni jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi
eksternal dan harganya lebih mahal dari UTP. Tidak seperti
kabel Coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukanbagian dari sirkuit data,
karena itu perlu di-ground pada setiap ujungnya. Kabel STP tidak dapat
dipakai dengan jarak lebih jauh tanpa bantuan device penguat
(repeater). Konektor RJ-45 & Tang Crimping Konektor
RJ-45 digunakan untuk memasang kabel UTP dan memiliki 8 buah pin sebagai
media transmisi data. Kabel UTP disusun berdasarkan warna yang telah
ditentukan (urutan STRAIGHT atau CROSS) kemudian dimasukkan ke konektor
RJ- 45 dengan menggunakan sebuah tang khusus bernama tang crimping.
Kelemahan kabel STP :
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
·
Attenuasi meningkat pada
frekuensi tinggi.
·
Pada frekuensi tinggi,
keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk”
dan sinyal “noise”.
·
Harganya cukup mahal.
Kegunaan
:
Kabel STP juga digunakanuntuk jaringan Data, digunakan
pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnyadapat memberikan proteksi yang lebih
baik terhadap interferensi EMI.
Sumber
:
Comments
Post a Comment